Ultimate magazine theme for WordPress.

Ban Tianli Size 33.25 R 29**TU404E4/L4 Debut di Mining Expo 2024

0 48
Abuhasdha Debut Ban Size 33.25 R 29E4/L4 di Mining Expo 2024
(Ki-Ka)Andi Soegandha, Director Operasional PT Abuhasdha,Nasrullah, Head Marketing,Lamhot Siburian, Key Account dan Very Hermwandi, Tyre Engineer saat foto bersama di Mining Expo 2024 yang diselenggarakan di JIEXpo, Kemayoran, Jakarta (11-14 September 2024).Foto : Dok.Indonesiatiremag.com.Benediktus Jovan Andamiko)

Jakarta, Indonesiatiremag.comMining Expo 2024 baru saja diselenggarakan pada Bulan September lalu di JIEXpo, Kemayoran, Jakarta. Ada puluhan pemain ban ikut berpartisipasi dalam event ini. Salah satunya adalah PT Abuhasdha. Di event ini, Abuhasdha debut ban OTR merek Tianli terbarunya tipe 33.25R29**TU404 E4/L4.

PT Abuhasdha merupakan salah satu importir ban merek Tianli yang menjadi peserta aktif dalam pameran terbesar se-Asia Tenggara tersebut. Abuhasdha menilai Mining Expo merupakan salah satu event cukup baik agar brand image dan brand awareness ban merek Tianli tetap terjaga di setiap customer loyalnya.

“Event ini cukup baik untuk cunstomer kami atau klien kami, sebagai reminder  supaya brand Tianli ini tetap diingat di customer. Jadi, saya rasa event ini cukup baik untuk reminder brand Tianli ini,”jelas Andi Soegandha, Director Operasional PT Abuhasdha kepada Indonesiatiremag.com di sela-sela pameran berlangsung.

Ada pun target yang hendak digapai Abuhasdha dengan mengikuti event ini adalah agar bisa bertemu denan semua customer, baik customer existing maupun customer potensial lainnya.

“Target yang diharapkan dari mengikuti event ini adalah tentu bisa mendapatkan prospek customer potensial yang baru. Tetapi juga sebagai acara silaturahmi dengan customer-customer yang sudah ada sekaligus menjalin hubungan dengan yang sudah ada,”tegasnya.

Di pameran ini, Abuhasdha memamerkan beberapa tipe ban mulai dari size 2700R49, 29,5R25 dan 33.25 R29.  Size-size ini menurut Andy adalah size andalan dari Tianli dan juga ada size baru yakni 33.25R29 **TU404E4/L4.

“Size ini baru mulai dipakai di Indonesia. Jadi itulah alasan utama kita kenapa membawa size 33.25R29 **TU404E4/L4 ini ke pameran kali ini,”jelasnya.

Menurut Andi, ban size ini didesain khusus untuk diaplikasikan di unit articulated dump truck. (ADT).

Senada dengan Andi, Lamhot Siburian, Key Account PT Abuhasdha dalam pesan singkatnya kepada Indonesiatiremag.com mengungkapkan, ban tipe 33.25R29**TU306 E3L3 pernah ditampilkan di Mining Expo 2023 lalu. Dan tahun ini, ban tipe yang sama kembali dipamerkan bersama ban tipe terbaru yakni tipe 33.25R29 **TU404E4/L4 hasil improve tipe sebelumnya,E3.

Melihat kesuksesan ban tipe 33.25R29**TU306 E3L3 di pasar, ZC Rubber membuat ban tipe terbaru E4 dengan thread lebih dalam lagi (thread dept). Ban tipe ini sudah ready stok di warehouse milik Abuhasdha dan siap disupply ke customer yang sudah order mulai bulan Oktober ini.

Ketika ditanya pertumbuhan bisnis bannya di semester awal Tahun 2024 ini, Andi dengan tegas mengungkapkan bahwa untuk penjualan di tahun ini tetap stabil hanya masih ada sedikit kendala yang diyakininya dihadapi juga oleh semua importir ban.

“Masalahnya adalah masalah kuota. Jadi, Kami sih berharapnya untuk pengurusan kuota ini mungkin tidak sesulit yang lalu. Mungkin bisa lebih lancar lagi untuk pengurusan kuotanya,”harapnya.

Apalagi, lanjut dia lagi, ban-ban yang disupply Abuhasdha termasuk tipe-tipe ban yang belum bisa diproduksi di dalam negeri. Agar operasional dan produktifitas sektor pertambangan tetap terjaga maka supply chain ban OTR harus  tetap terjada.

Ketika ditanya apa harapan ke depannya, Andi dengan tegas mengungkapkan, nomor satu dan menjadi prioritas adalah  masalah kuota ban. “Kalau dari kami (Red.Abuhasdha) nomor satu yang menjadi prioritas adalah masalah kuota. Abuhasdha berharap agar proses pengurusan kuota tidak terlalu dipersulit terutama untuk ban-ban OTR yang belum bisa diproduksi di dalam negeri,”jelasmnya.

Apalagi mennurut Andi, ban-ban yang disupply Abuhasdha merupakan ban-ban yang berukuran besar ini yang belum bisa diproduksi di dalam negeri. “Itu salah satu harapannya,”tegasnya.

Karena menurutnya, bila terjadi sesuatu di masalah kuota, misalnya terjadi shortage ban OTR maka akan sangat mempengaruhi secara langsung operasional pertambangan di Indonesia.

“Karena mereka (Red.kontraktor tambang) membutuhkan ban untuk operasional. Jadi kalau tidak ada ban OTR, pasti akan mempengaruhi kinerja mereka,”tutup Andi. (Itm01)

Leave A Reply

Your email address will not be published.