Site icon Indonesia Tire Magazine

PT Diesel Pratama Indonesia Jadi Distributor Empat Merek Baterai

PT Diesel Pratama Indonesia Jadi Distributor Empat Merek Baterai
General Manager PT Diesel Pratama Indonesia, Toto Adityo. Foto : Dok.Indonesiatiremag.com

Jakarta, Indonesiatiremag.com – PT Diesel Pratama Indonesia jadi distributor empat merek baterai. PT Diesel Pratama Indonesia sebagai distributor empat merek baterai berkualitas mendistribusikan berbagai jenis baterai untuk aplikasi heavy duty seperti truk, alat berat dan genset yang beroperasi di berbagai sektor industri terutama pertambangan, konstruksi dan plantation.

Saat ini ada beberapa merek baterai yang diageni PT Diesel Pratama Indonesia, yaitu baterai produksi dalam negeri dan juga menyediakan baterai yang diimport dari luar.

Baterai produksi dalam negeri sudah tidak asing lagi di telinga kita yakni  baterai merek NGS, yang diproduksi di pabrikan lokal Surabaya.

Menilik sejarah perkembangan bisnis aki di tanah air, NGS memang bukan pendatang baru di industri aki. NGS sebagai pemain lama mengeluarkan produk-produk aki untuk beragam aplikasi dari sepeda motor, mobil penumpang, kendaraan niaga, kendaraan heavy duty dll.

General Manager PT Diesel Pratama Indonesia, Toto Adityo kepada Indonesia Tyre Magazine (12/09/2022) mengungkapkan, aki NGS memiliki keunggulan tersendiri, terutama dari sisi kecepatan untuk menangani keluhan dari pelanggan.

“Salah satu keunggulan NGS bukan hanya baterai pabrikan lokal, tetapi layanan purna jual dari mereka jika ada keluhan dari pelanggan kita bisa langsung minta peningkatan kualitas. Sehingga apabila ada keluhan dari pelanggan kita bisa cepat melakukan penanganan peningkatan kualitas pada baterai,”ujarnya.

Sementara tiga lainnya adalah aki yang diimpor dari Korea, Vietnam, China dan India. Ketiga aki impor tersebut adalah aki merek Faster dan Go Battery dan Emtrac.

Battery Brand Go Battery berasal dari pabrikan China termasuk tipe MF atau Maintenance Free,  aki brand Faster berasal dari dua pabrikan yang berbeda. Faster dengan tipe Maintenance Free (MF) berasal dari pabrikan Korea, sementara Faster tipe Dry Charge (DC) berasal dari pabrikan Vietnam. Terakhir aki merek Emtrac berasal dari pabrikan India.

Menurut Toto, baterai-baterai yang diageni PT DPI untuk mendukung kebutuhan  dunia pertambangan batu bara dan industri-industri lain di sekitarnya yang terkait langsung dengan dunia pertambangan.

Meski demikian, Toto akui kalau semua aki atau baterai dirancang untuk memenuhi kebutuhan ke semua unit.

“Semua segmen kita tujui, baik dunia tambang maupun logistic. Kita tidak ada keterbatasan dari segi pekerjaan karena baterai masuk ke segala segmen. Karena semua unit pasti pakai baterai,”tegasnya,

Dijelaskannya, saat ini PT Diesel Pratama Indonesia mempunyai tiga tipe baterai. Pertama,  Dry Charge (DC) Kedua, Maintenance Free (MF) dan ketiga, Heavy Duty. Ketiga tipe baterai tersebut memiliki kualitas yang bagus dan semua pilihan tergantung keinginan serta kebutuhan pelanggan kami.

Baterai Dry Charge (DC) biasa dikenal dengan aki kovensional di aktivasi saat akan digunakan/dipasang pada unit kendaraan. Sementara Baterai Maintenance Free  (MF) sudah diaktivasi dipabrik, sehingga pelanggan tinggal pakai di unitnya.

Sementara baterai Heavy Duty agak lebih spesifik. Karena aki tipe ini digunakan untuk unit kendaraan/alat berat yang sering beroperasi di area yang sangat ekstrim dengan goncangannya lebih keras.  Untuk mendukung kebutuhan baterai Heavy Duty, PT Diesel Pratama Indonesia memiliki dua merek yakni NGS dan Emtrac.

“Jadi semua tergantung kebutuhan dan pilihan pelanggan, Kalau mau aki yang kualitasnya lebih tinggi maka kita akan sarankan NGS dan Emtrac,”tegasnya.

Tapi sebenarnya, tambah Toto lagi, semua merek baterai bisa masuk area pertambangan batu bara, tetapi ketika masuk ke area yang lebih berat dengan goncangan lebih keras lagi maka pihaknya akan merekomendasikan baterai tipe Heavy Duty.

Seiring dengan semakin berkembangnya industri pertambangan akhir-akhir ini, permintaan baterai tipe Heavy Duty juga cukup tinggi dan terus beranjak naik.

“Jadi beberapa varian tipe M150 baik Dry Charge (DC) maupun Maintenance Free (MF) mengalami peningkatan penjualan yang cukup signifikan,”jelasnya.

Jadi memang, sangat berpengaruh sekali dalam peningkatan jumlah penjualan untuk tipe-tipe Heavy Duty untuk mendukung kebutuhan dunia tambang.

Aki-aki Heavy Duty ini memang sangat cocok untuk diaplikasikan di mesin-mesin tambang dan kendaraan berat lainnya. “Kedua tipe aki Heavy Duty kita memang terkenal kuat di area pertambangan,”jelasnya lagi.

Sebagaimana diketahui, baik aki NGS maupun Emtrac memiliki rangka/Plate Grid yang lebih kuat sehingga tahan terhadap getaran di medan berat seperti jobsite tambang dan offroad lainnya.

“Aki-aki yang dibutuhkan di mesin-mesin pertambangan itu adalah aki-aki yang khusus karena dimensinya kecil tetapi High Cold Cranking Ampere  (CCA). ”ujarnya.

Cold Cranking Ampere adalah arus listrik yang dibutuhkan saat menyalakan mesin/Starter engine. Dan ini biasa di unit-unit truck Eropa seperti Volvo atau Caterpilar. Dia memiliki kebutuhan arus starter/Crank Amps yang tinggi senilai 1400 Amp dan ini hanya dimiliki oleh baterai tipe Heavy Duty.

“Jadi tipe aki Heavy Duty memang untuk kalangan terbatas dengan unit terbatas. Dengan harga di atas rata-rata,”jelasnya.

 

Untuk garansi tidak jauh berbeda dengan merek-merek terkenal saat ini. Kita memberikan garansi untuk tipe Dry Charge kurang lebih tiga (3) bulan, Maintenance Free selama enam (6) bulan dan tipe Heavy Duty selama satu (1) tahun.

Dengan syarat dan ketentuan berlaku, misalnya Ketika mengajukan terminal/pole nya tidak boleh gompal dan air akinya tidak pernah kurang.

Untuk baterai sendiri, pihak DPI sedang menggalakan penjualan tipe Maintenance Free (MF). Tapi meski demikian, Toto akui untuk aki Maintenance Free (MF) ini memiliki kekurangan seperti full sealed, dimana semua cell battery di segel secara rapat dan tidak dapat dibuka sehingga apabila kering/kekurangan elektrolit tidak bisa diisi ulang lagi.

Meski demikian, pihak pabrikan sudah berusaha untuk melakukan peningkatan kualitas berdasarkan masukan dari tim PT Diesel Pratama Indonesia supaya aki dengan tipe Maintenance Free (MF) ini bisa diisi ulang lagi airnya.

Upaya itu dilakukan, mengingat sejarahnya awal dibuatnya aki ini dimana pertama-tama di desain untuk disebarkan di negara-negara Eropa yang terkenal dengan kondisi dan iklimnya cukup dingin yang membuat penguapannya lebih lambat.

Sedangkan di Indonesia dengan iklim tropis dengan suhu cukup tinggi, apalagi di jobsite pertambangan, dengan suhu jauh lebih panas. Jika menggunakan aki Maintenance Free (MF) airnya pasti cepat menguap. Kalau airnya cepat habis maka otomatis cepat rusak.

“Maka dari itu  kami (Red.tim PT. Diesel Pratama Indonesia) memberikan saran peningkatan kualitas agar bisa diisi ulang. Agar sama dengan aki Dry Charge ” jelasnya.

Keunggulan lain ketika aki Maintenance Free (MF) dilakukan peningkatan kualitas juga akan mempengaruhi usia pakainya. “Usia pakainya jauh lebih lama dari Dry Charge (DC). Dry Charge (DC) setiap kali harus dicek untuk diisi ulang. Sementara kalau Maintenance Free (MF) sekitar 6 bulan baru diisi lagi karena rendah tingkat penguapannya,” tambah Toto lagi.

Apalagi dilihat dari dasar komponen kedua baterai ini, baik yang Dry Charge (DC) dan Maintenance Free (MF) sudah berbeda. Maka dari itu harga baterai Maintenance Free (MF) jauh lebih mahal dari pada Dry Charge (DC),” jelasnya.

Melihat perkembangan dan pengalaman selama menggunakan dua tipe baterai tersebut, Toto melihat telah terjadi pergeseran di pelanggan tambang dimana dahulu lebih banyak memilih menggunakan aki Dry Charge (DC), tapi saat ini pelanggan pertambangan lebih memilih aki Maintenance Free (MF) karena lebih panjang usia pakainya daripada aki Dry Charge (DC).

Faktor lain yang mendorong pergeseran tersebut adalah teman-teman operator di pertambangan kurang melakukan perawatan aki. Karena ketika mereka lupa mengisi ulang air akinya, maka akan membuat aki tersebut short dan usia pakainya pasti jauh lebih pendek.  “Hal tersebut yang membuat mereka beralih ke aki Maintenance Free (MF),” jelasnya.

Menyadari situasi dan kondisi seperti itu, tim dari PT. Diesel Pratama Indonesia  menawarkan beberapa baterai dan ban ke pelanggan, pihak PT. Diesel Pratama Indonesia juga akan menjelaskan kepada pelanggan di pertambangan tentang bagaimana perawatan baterai yang benar. Supaya usia pakainya sesuai dengan harapan dan kebutuhan pelanggan.

Setelah pelanggan membeli, PT. Diesel Pratama Indonesia juga menyiapkan layanan purna jual atau after sales servicenya. “Kita biasa keliling ke pelanggan-pelanggan untuk memberikan informasi perawatan dan penggunaan kepada teman-teman di lapangan, bagaimana cara perawatan baterai dengan benar, bagaimana cara mengecek air aki supaya tetap di levelnya, serta bagaimana cara megecek voltase/tegangan,”tambahnya.

Atas dasar itu pula maka PT. Diesel Pratama Indonesia menjadikan itu sebagai salah program utama. “Edukasi perawatan aki dengan benar menjadi fokus kami. Tanpa membeda-bedakan pelanggan, semua pelanggan kita edukasi supaya mereka bisa merasakan manfaat dari pembelian baterai dengan usia pakai yang panjang,”jelasnya. (Itm01)

Exit mobile version