Ultimate magazine theme for WordPress.

Hilirisasi dan Industrialisasi Jadi Agenda Besar Nasional Pertama Pemerintahan Jokowi

0 108
Hilirisasi Jadi Agenda Besar Nasional Pertama Pemerintahan Jokowi
Presiden Joko Widodo saat menyampaikan program di hadapan kader PSI.Salah satu program unggulannya adalah stop ekspor sumber daya alam dan okus ke hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam.

Jakarta, Indonesiatiremag.com Presiden Joko Widodo menyampaikan lima agenda besar nasional dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2022 di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, (16/08/2022). Hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam dijadikan agenda besar Nasional pertama pemerintahan Jokowi

Dengan kekuatan dan peluang besar yang dimiliki Indonesia, Indonesia mempunyai kesempatan besar untuk membangun secara inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan.

Menurut Presiden, hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam merupakan salah satu program yang harus terus dilakukan. Karena hilirisasi dan industrialisasi telah memberikan hasil yang nyata.

Presiden mencontohkan hilirisasi nikel yang telah meningkatkan ekspor besi baja 18 kali lipat dan menjadikan Indonesia sebagai produsen kunci dalam rantai pasok baterai litium global.

Tahun 2014, hanya sekitar Rp16 triliun. Tapi di tahun 2021 meningkat menjadi Rp306 triliun. Di akhir tahun 2022 ini, kita harapkan bisa mencapai Rp440 triliun.

“Setelah nikel, pemerintah juga akan terus mendorong hilirisasi bauksit, hilirisasi tembaga, dan hilirisasi timah. Kita harus berani, kita harus membangun ekosistem industri di dalam negeri yang terintegrasi, yang akan mendukung pengembangan ekosistem ekonomi hijau dunia,” ujar Presiden.

Menurut Kepada Negara, saa ini, Indonesia telah menjadi produsen kunci dalam rantai pasok baterai litium global. Produsen mobil listrik dari Asia, Eropa dan Amerika ikut berinvestasi di Indonesia. Setelah nikel, pemerintah juga akan mendorong hilirisasi bauksit, tembaga, dan timah.

Selain hilirisasi, optimalisasi sumber energi bersih dan ekonomi hijau harus terus kita tingkatkan. Persemaian dan rehabilitasi hutan tropis dan hutan mangrove, serta rehabilitasi habitat laut, akan terus dilakukan, dan menjadi potensi besar penyerap karbon.

Energi bersih dari panas matahari, panas bumi, angin, ombak laut, dan energi bio, akan menarik industrialisasi penghasil produk-produk rendah emisi.

Presiden mengatakan, pemerintah akan terus meningkatkan optimalisasi sumber energi bersih dan ekonomi hijau. Salah satunya melalui pembangunan kawasan industri hijau di Kalimantan Utara yang diyakini akan menjadi Green Industrial Park terbesar di dunia.

“Saya optimis, kita akan menjadi penghasil produk-produk hijau yang kompetitif di perdagangan internasional,” ucap Presiden.

Presiden juga mengatakan bahwa upaya tersebut dapat langsung disinergikan dengan program peningkatan produksi pangan dan energi bio. Saat ini, Indonesia bahkan telah menjadi pemasok terbesar CPO dunia dan mencapai swasembada beras sejak tahun 2019.

Presiden pun mengingatkan bahwa semua agenda tersebut harus ditopang oleh manusia Indonesia yang unggul. Guna mewujudkan hal tersebut, pemerintah akan terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang kesehatan, pendidikan, hingga kebudayaan. (Itm01)

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.