Aeolus Display Line Up Ban OTR Yang Sesuai Dengan Kondisi Mining di Indonesia

Jakarta, Indonesiatiremag.com  –  Aeolus display line up ban OTR yang didesain khusus agar sesuai dengan kondisi mining di Indonesia. Aeolus kembali berpartisipasi di ajang pameran perlataan industry pertambangan dan konstruksi terbesar se-Asia Tenggara, Mining and Construction Indonesia 2023 yang diselenggarakan di JIEXpo, Kemayoran Jakarta, selama empat hari (13-16/09/2023).

Keikutsertaan Aeolus kali ini merupakan kesempatan ke-2 pasca pandemi, setelah sebelum ikut berpartisipasi di event yang sama tapi secara virtual pada Tahun  2019, 2020.

Sementara pada Tahun 2021, 2022 masih masa transisi di mana dari sisi pengunjung dan customer belum begitu banyak.

Tapi di Tahun 2023 ini, didukung industry tambang yang lagi bagus, penjualan alat berat juga lagi bagus-bagusnya, Aeolus optimis bisa diterima lebih luas lagi dan bisa penetrasi ke market ban OTR tanah air.

“Cuma kendalanya sekarang di regulasi kuota.  Beberapa importir, beberapa dealer sudah mendapat kuota. Tapi ada juga sebagian yang masih tertahan bannya di PLB. Sementara dari pihak user sudah pada tanya kapan ban saya datang”ujar Yusuf Wibisono, International OTR Marketing & Sales Country Manager Indonesia kepada Indonesiatiremag.com di hari terakhir pameran berlangsung (16/09/2023).

Selanjutnya Yusuf menjelaskan, di ajang Mining Indonesia 2023, Aeolus display beberapa size yang sangat popular di industry mining, seperti size 27 R49, 29,5 R25. Di mana kedua size ini adalah fast moving di industry mining.

Size 27 R49 biasa diaplikasikan di dump truck 777. Salah satu truk listrik yang ikut dipamerkan di event ini yang ternyata sudah jadi OEMnya ban Aeolus adalah truk listrik SET150S-Diesel, electric mining truck merek SANY yang menggunakan ban merek Aeolus size 33.00 R51.

Karena memang menurut Yusuf, sekarang trendnya ke arah electrifikasi, blue green. Truk listrik SANY yang dipajang di Mining Indonesia 2023 memang menggunakan ban Aeolus.

Menurut Yusuf, ban-ban yang diproduksi Aeolus disesuaikan dengan kondisi negara tujuan. Demikian juga dengan ban yang dikirim ke Indonesia sudah didesain agar sesuai dengan kondisi mining di tanah air.

“Jadi tentunya kami mendesain produk itu sesuai dengan peruntukannya di Indonesia. Contohnya, customer di tanah air maunya yang Tkph-nya yang tinggi, kami desain ban sesuai permintaan tersebut. Atau maunya yang cost savernya yang rendah. Sehingga ban kami pun bisa dengan Tkph-nya yang tinggi, low rolling resistance, cost savernya yang rendah”, jelas Yusuf berapi-api.

Jadi, lanjut dia lagi, otomatis jika disandingkan dengan merek-merek lain yang sudah ada di customer, ban Aeolus bisa menghemat cost dari sisi pemakaian ban.

“Singkat contoh milliagenya dari brand lain sekian ribu Hm, ban kita Aeolus bisa 10 atau 20 persen di atas merek yang lain, secara umur, life timenya”,jelasnya lagi.

Ketika ditanya target yang hendak dicapai Aeolus di event ini, Yusuf menjelaskan kalau di event sebelumnya, tahun lalu, target Aeolus baru pada tahap branding, pengenalan produk, tapi tahun ini targetnya penetrasi.

“Tahun ini target kami bisa masuk ke market Indonesia karena penetrasi kami sudah berjalan. Beberapa user besar sudah memakai ban Aeolus. Dan sampai saat ini secara quality, secara mileage masih running dan belum ada problem dan complain atau keluhan dari konsumen yang masuk ke kami”, jelasnya.

Feedback dari pameran ini menurut Yusuf sangat bagus, karena selama pameran berlangsung ada beberapa customer yang datang ke booth. Dan sebagian besar mereka adalah pemain tambang di Sulauwesi dan Kalimantan.

Selain itu, Aeolus Tire juga ingin melakukan pertemuan lanjutan dengan beberapa truk yang sudah menggunakan ban Aeolus. “Dan kami berencan untuk melakukan pertemuan lanjutan dengan beberapa OEM untuk mejajaki kerja sama lebih jauh lagi. Bukan hanya dengan distributor tetapi juga dengan beberapa OE truk seperti SANY,XCMG, Shacman,Yutong, Dongfeng, dll”,ujarnya.

Aeolus Tire ingin sasar replacement market dari truk-truk yang memakai ban Aeolus. “Jadi otomatis kami ingin replacement marketnya. Karena OEMnya sudah memakai ban Aeolus otomatis ketika ada penggantian ke depannya, mereka pasti membutuhkan ban Aeolus lagi,”ujarnya.

“Jadi menjajaki kerja sama B to B dengan mereka”, tutup Yusuf. (Itm01)