Indonesiatiremag.com – Zhongce Rubber tekad masuk 5 besar pemasok ban OTR di tanah air. Zhongce Ruber (ZC Rubber), produsen ban nomor satu di negeri tirai bambu, China, bertekad menjadi 5 besar pemain ban OTR di tanah air dengan fokus garap market ban OTR di sektor mining.
Tekad Zhongce Rubber untuk masuk posisi lima besar pemain ban OTR di tanah air tentu cukup beralasan mengingat di satu sisi Zhongce Rubber merupakan produsen ban nomor satu di China dan masuk nomor 9 dari 75 Top Global Tyre Manufacturer pada Tahun Year 2021.
Sementara di sisi lain, Zhongce Rubber sendiri baru saja melebarkan sayap bisnisnya di segmen ban OTR dengan mengakuisisi salah satu pabrik ban OTR asal China, Tianjin United Tyre & Rubber International (TUTRIC) yang memproduksi ban merek TIANLI.
Dan rencananya, usai melakukan akuisisi TIANLI, Zhongce Rubber langsung membuka satu lagi pabrik ban OTR untuk mengcover kebutuhan ban OTR di kawasan Asia Tenggara khususnya dan tentu juga negara-negara lain. Dengan begitu demand ban OTR Zhongze Rubber semakin kuat.
Tekad masuk lima besar pemain ban OTR di tanah air tentu juga ditopang dan dipacu dengan mulai merangkak naiknya demand mining dan shortage ban OTR global di sisi lain, akibat situasi global seperti perang Ukraina -Rusia yang belum berakhir. Apalagi demand dari Rusia, Midle East cukup tinggi.
Di tengah situasi seperti itu, Zhongce Rubber sebagai salah produsen dan supplyer ban OTR di tanah air bertekad untuk menjadikan moment pertumbuhan mining global dan shortage ban OTR global saat ini sebagai momentum terbaik untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang signifikan. Dan bahkan Zhongce Rubber bertekad masuk posisi lima besar pemain ban OTR di tanah air.
“Untuk di Indonesia, terkait posisi kami ingin mengambil posisi lima besar. Target kami untuk posisi, harus berada di lima besar di Indonesia ini. Artinya ada 3 besar juga di sana, ada Michelin, Goodyear dan Bridgestone,” ujar Director Sales, Indonesia Market, Benni Lambas Johansyah Tobing kepada Indonesia Tyre Magazine beberapa waktu lalu.
Posisi lima besar menurut Beni bisa diklaim oleh siapa pun yang bermain di ban OTR.
Sementara terkait persentase, Zhongce Rubber ingin patok di angka 20 persen. “Kalau dari sisi persentase, 20 persen saja sudah bagus untuk Zhongce Rubber,”ujar
Meski demikian, Benni mengungkapkan, di tengah demand ban OTR yang lagi tinggi seperti sekarang, pihaknya tidak mau tergopoh-gopoh dalam mengambil kebijakan dan strategi bisnis ban OTR.
Karena bagi pria yang sudah malang melintang di dunia ban ini, pihaknya ingin melihat situasi global dulu karena bagaimana pun, situasi globol sangat menentukan demand ban OTR di Indonesia.
“Yang harus kita pikirkan ketika melihat tire OTR adalah demand dunia dan tentu Indonesia termasuk di dalamnya. Indonesia tidak bisa diabaikan karena Indonesia salah satu market besar untuk ban OTR,’tegasnya.
Karena itu menurut Beni, kalau ingin melihat market ban OTR secara keseluruhan, maka harus melihat mining global yang sementara upturn saat ini.
Tapi mining upturn saat ini menurutnya sangat berbeda dengan mining upturn sebelum-sebelumnya karena ada sangkut pautnya dengan situiasi global saat ini termasuk di dalamnya perang Rusia-Ukraina.
“Demand dari Rusia, Midle East untuk ban OTR cukup besar. Akibatnya mining upturn ini selalu berdampak pada tire OTR. Artinya tire akan shortage, demand cukup besar, tetapi kapasitas produksi tidak mencukupi,”jelasnya berapi-api.
Saat ini ada dua brand ban OTR yang beredar di tanah air yang satu payung dengan Zhongce Rubber yakni ban merek Tianli dan Westlake. Selain itu ada juga lineup ban-ban untuk TBR dengan berbagai size dari berbagai merek seperti Chaoyang, Arisun, Goodride dan Trazano. (Itm01)